Rabu, 04 Desember 2013

 ULAR

Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi untuk kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan.

Habitat dan makanan

Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat ditemukan ular. Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlandia dan Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.
Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tak pernah menginjak tanah. Banyak jenis yang lain hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di sungai, rawa, danau, dan laut.
Ular memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia.

Kebiasaan dan reproduksi

Ular memakan mangsanya bulat-bulat, tanpa dikunyah menjadi keping-keping yang lebih kecil. Gigi di mulut ular tidak memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah terlepas. Agar lancar menelan, ular biasanya memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dahulu.
Beberapa jenis ular, seperti sanca dan ular tikus, membunuh mangsa dengan cara melilitnya hingga tak bisa bernapas. Ular-ular berbisa membunuh mangsa dengan bisanya, yang dapat melumpuhkan sistem saraf pernapasan dan jantung (neurotoksin), atau yang dapat merusak peredaran darah (haemotoksin), dalam beberapa menit saja. Bisa yang disuntikkan melalui gigitan ular itu biasanya sekaligus mengandung enzim pencerna, yang memudahkan pencernaan makanan itu apabila telah ditelan. Untuk menghangatkan tubuh dan juga untuk membantu kelancaran pencernaan, ular kerap kali perlu berjemur (basking) di bawah sinar matahari.
Kebanyakan jenis ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-telurnya.
Sebagian ular, seperti ular kadut belang, ular pucuk dan ular bangkai laut ‘melahirkan’ anak. Sebetulnya tidak melahirkan seperti halnya mamalia, melainkan telurnya berkembang dan menetas di dalam tubuh induknya (ovovivipar), lalu keluar sebagai ular kecil-kecil. Sejenis ular primitif, yakni ular buta atau ular kawat Rhampotyphlops braminus, sejauh ini hanya diketahui yang betinanya. Ular yang mirip cacing kecil ini diduga mampu bertelur dan berbiak tanpa ular jantan (partenogenesis).

Ular dan manusia

Dalam kitab-kitab suci, ular kebanyakan dianggap sebagai musuh manusia. Dalam Alkitab (Perjanjian Lama) diceritakan bahwa Iblis menjelma dalam bentuk ular, dan membujuk Hawa dan Adam sehingga terpedaya dan harus keluar dari Taman Eden. Dalam kisah Mahabharata, Kresna kecil sebagai penjelmaan Dewa Wisnu mengalahkan ular berkepala lima yang jahat. Dalam salah satu Hadits Rasulullah saw. pun ada anjuran untuk membunuh ‘ular hitam yang masuk/berada di dalam rumah’.
Anggapan-anggapan ini turut berpengaruh dan menjadikan kebanyakan orang merasa benci jika bukan takut kepada ular. Meskipun sesungguhnya ketakutan itu kurang beralasan, atau lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang umumnya terhadap sifat-sifat dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh ular. Pada kenyataannya, kasus gigitan ular yang sampai menyebabkan kematian sangat jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kasus kecelakaan di jalan raya, atau kasus kematian oleh penyakit akibat gigitan nyamuk.
Pada pihak yang lain, ular pun telah ratusan atau ribuan tahun dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca pembelit kerap digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan keberanian. Empedu, darah dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat tinggi, terutama di Tiongkok dan daerah Timur lainnya. Sementara itu kulit beberapa jenis ular memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasan, sepatu dan tas. Seperti halnya biawak, kulit ular (terutama ular sanca, ular karung, dan ular anakonda) yang diperdagangkan di seluruh dunia mencapai ratusan ribu hingga jutaan helai kulit mentah per tahun.
Dalam kenyataannya, ular justru kini semakin punah akibat aneka penangkapan, pembunuhan yang tidak berdasar, serta kerusakan habitat dan lingkungan hidupnya. Ular-ular yang dulu turut serta berperan dalam mengontrol populasi tikus di sawah dan kebun, kini umumnya telah habis atau menyusut jumlahnya. Maka tidak heran, di tempat-tempat yang sawah dan padinya rusak dilanda gerombolan tikus, seperti di beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Jogjakarta, petani setempat kini memerlukan untuk melepaskan kembali (reintroduksi) berjenis-jenis ular sawah dan melarang pemburuan ular di desanya.
Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunya keistimewaan ada ketajaman indera mata maupun telinga. Matanya selalu terbuka dan dilapisi selaput tipis sehingga mudah melihat gerakan di sekelilingnya, namun tidak dapat memfokuskan pandangannya. Ular baru dapat melihat dengan jelas dalam jarak dekat.
Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnya.
Lubang yang terdapat antara mata dan mulut ular dapat berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Organ ini biasa disebut ceruk atau organ Jacobson. Ular juga dapat mengetahui perubahan suhu karena kedatangan makhluk lainnya, contohnya ular tanah memiliki ceruk yang peka sekali.
Manusia sebenarnya tidak usah takut pada ular karena ular sendiri yang sebenarnya takut pada manusia. Ular tidak dapat mengejar manusia, gerakannya yang lamban bukan tandingan manusia. Rata rata ular bergerak sekitar 1,6 km per jam, jenis tercepat adalah ular mamba di Afrika yang bisa lari dengan kecepatan 11 km per jam. Sedangkan manusia, sebagai perbandingan, dapat berlari antara 16-24 km per jam.

Macam-macam ular

Ular ada yang berbisa karena memiliki venom, namun banyak pula yang tidak. Dari kebanyakan ular yang berbisa, kebanyakan bisanya tidak cukup berbahaya bagi manusia. Umumnya, ular berusaha menghindar bila bertemu manusia.
Ular-ular primitif, seperti ular kawat, ular karung, ular kepala dua, dan ular sanca, tidak berbisa. Ular-ular yang berbisa kebanyakan termasuk suku Colubridae, tetapi bisanya pada umumnya memiliki kadar venom yang lemah. Ular-ular yang berbisa kuat di Indonesia biasanya termasuk ke dalam salah satu suku Elapidae seperti ular sendok, ular belang, dan ular cabai. Kemudian yang termasuk dalam suku Hydrophiidae seperti ular laut, dan Viperidae seperti ular tanah, ular bangkai laut, dan ular bandotan.
Beberapa jenisnya, sebagai contoh:
Ular kisik alias ular lare angon, Xenochrophis vittatus.

Senin, 02 Desember 2013


 AMPHIBIA
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
 Terdiri dari  3 Ordo:
1.      Apoda (Gymnophiona)
2.      Urodela (Caudata)
3.      Anura
1.      Apoda
Famili: Caeciliidae
·         Ichthyophis glutinosus, cacing salamander
2.      Urodela
Famili:
a.       Cryptobranchidae:
·         Cryptobranchus alleganiensis, salamander air
·         Megalobatrachus japonicas, salamander raksasa
b.      Proteidae:
·         Necturus maculosus, anjing lumpur
c.       Hynobiidae:
·         Hynobius sp
d.      Ambystomidae:
Ambistoma tigrinum, salamander macan
Salamandridae:
Salamandra salamandra, salamander api
e.       Amphiumidae:
Amphiuma means, belut kongo
f.       Sirenidae
·         Siren lacertian
3.      Anura
Famili:
a.       Ranidae
-          Rana cancrivora, katak hijau
-          Rana tigrina, katak macan
-          Rana macrodon, katak besar
-          Rana erythrea, katak bancet
b.      Pipidae
Pipa Americana
c.       Xenopidae
Xenopus
d.      Rhacophoridae
Rhacophorus renwardi
e.       Hylidae
Hyla infrafrenata, katak pohon
f.       Microhylidae
Microhyla, katak pohon kecil
g.      Bufonidae
-          Bufo melanostictus, katak batu, kraung
-          Bufo asper, katak puru besar
-          Bufo biforcatus
Contoh Klasifikasi Amfibia:
Klasifikasi katak hijau


            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Ranidae
            Genus                             :     Rana
            Spesies                           :     Rana cancrivora

Klasifikasi katak lembu
            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Ranidae
            Genus                             :     Rana
            Spesies                           :     Rana pipiens
Klasifikasi katak macan


            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Ranidae
            Genus                             :     Rana
            Spesies                           :     Rana tigrina

Klasifikasi katak bancet
            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Ranidae
            Genus                             :     Rana
            Spesies                           :     Rana erythrea
Klasifikasi katak hijau besar


            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Ranidae
            Genus                             :     Rana
            Spesies                           :     Rana macrodon
Klasifikasi katak batu/ kraung


            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Anura
            Famili                             :     Bufonidae
            Genus                             :     Bufo
            Spesies                           :     Bufo menalostictus
Klasifikasi   salamander air
            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Urodela
            Famili                             :     Cryptobranchidae
            Genus                             :     Cryptobranchus
            Spesies                           :     Cryptobranchus alleganiensis
Klasifikasi   salamander raksasa
            Kingdom                        :     Animalia
            Filum                              :     Chordata
            Sub filum                       :     Vertebrata
            Kelas                              :     Amphibia
            Ordo                               :     Urodela
            Famili                             :     Cryptobranchidae
            Genus                             :     Megalobatrachus
            Spesies                           :     Megalobatrachus japonicuss
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
Klasifikasi amfibia, klasifikasi amphibian, taksonomi katak, klasifikasi kodok, taksonomi amfibia, klasifikasi katak,Klasifikasi katak hijau, klasifikasi katak macan, klasifikasi katak besar, Klasifikasi katak layang, Klasifikasi  salamander air,Klasifikasi salamander api, Klasifikasi salamander raksasa, Klasifikasi salamander cacing, Klasifikasi katak batu, klasifikasi katak pohon, klasifikasi katak banmcet dll.
 http://uhanbiosintang.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-amfibiataksonomi_21.html
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
filum      : Molusca
kelas     : gastropoda
Superfamili : Achatinoidea
Famili       : Achatinidae
Upafamili : Achatininae
Genus  : Achatina
Upagenus  : Lissachatina
Spesies : A. fulica
nama binominal : Achatina fulica

Sejara Bekicot

Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.
 Ciri-ciri

›kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl).
›Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.
›Sumbu kerucut disebut columella.
›Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya disebut spire (ulir).
›Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyt.
›berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya.
›bergerak lambat menggunakan kakinya.
Morfologi
 Anatomi


Struktur tubuh
 
oUkuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
oKaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Sistem pencernaan 
Sistem pencernaan Bekicot lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada Bekicot tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.
terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.
Sistem Reproduksi 
Bekicot bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Sistem Respirasi
Bekicot yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru
 Sistem Ekskresi
Organ Ekskresi berupa sepasang nefrida yang berfungsi sama dengan ginjal
  Jenis-Jenis bekicot
1. Red Slug (Arion Rufus)
2. Red Triangle Slug (Triboniophorus graffei)
3. Banana Slug
4. Bielzia coerulans
5. Deroceras sturanyi
6. Ghost
Slug
7. Black Slug (Arion ater)
habitat
hidup di air laut, tawar, darat dan sebagian hidup sebagai parasit
Nilai Gizi
Creswell dan Kopiang (1981) merinci komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino.
   Sumber data lain menunjukkan banyak kandungan bekicot seperti, protein sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya, lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek terutama vitamin B2.
kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr. Dan ternyata daging bekicot mengandung bakteri salmonella.
Manfaat 
Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot, keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie., yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum wanita termasuk keputihan
Peluang Bisnis 
Daging bekicot merupakan komoditi eksport yang menjanjikan, karena harganya yang cukup mahal dipasaran internasional. Pada periode Januari-Juli 1988 harga ekspor daging bekicot US $ 1,82 per kg. Hal ini menyebabkan menculnya Peternakan Inti Rakyat (PIR) dengan komoditi bekicot. Kini telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan pengelola daging bekicot, yang dapat memperlancar pemasaran pasaran sebagai komoditi eksport




Sumber data :
Buku Cambel edisi ke-2
Buku Mudah dan Cepat Menghafal Biologi
http://bisnisukm.com/bekicot-juga-bisa-dibudidaya.html
http://www.scribd.com/doc/43468128/Hasil-Praktikum-Biologi
 http://mitanhamy.blogspot.com/2011/06/bekicot.html